Rabu, 26 Desember 2012

Seperti Cinta Habibie & Ainun, Sudah Pantaskah?

Bismillahirohmanirrohim.. Hidup itu indah..

Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku

Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita
Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah

Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati
Saat aku tak lagi di sisimu

Ku tunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan

Pasti tahu cinta kita sejati
Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesunyian cinta

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Begitulah lirik lagu film Habibie & Ainun yang dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari. Benar-benar lirik yang indah. Kisah cinta yang diperlagakanpun benar-benar romantis, menarik, lucu dan sedih. :') Kesetiaan seorang istri menemani kehidupan suami yang penuh likaliku, menjadikan film yang didasarkan pada kisah nyata ini wajib ditonton.

Ketika selesai menonton film Habibie & Ainun, barangkali banyak diantara kita -para perempuan- ingin dicintai dengan sebegitu sucinya seperti cinta yang diberikan Pak Habibie kepada Bu Ainun, pun begitu sebaliknya.

Nah, pertanyaanya adalah sudah pantaskah kita mendapat cinta sedalam, sesuci dan seromantis itu? :)

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).” Qs. An-nuur : 26

Begitulah bunyi buku panduan hidup kita.

Maka, selayaknya kita sebagai manusia pasti takkan lepas dari dosa. Pasti takkan lepas dari khilaf dan salah. Sudah selayaknya kita harus terus memperbaiki diri. :D mencapai Ridho dan cinta Ilahi untuk kemudian mendapatkan cinta dari seseorang yang DIA cintai dan ridhoi. :)

Istiqomah itu sulit.
Tapi sesulit-sulitnya kesulitan, tetap ada kemudahan. Itu janjiNya :D

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". Qs. Al-Insyiroh : 5-6

jadi usaha bareng-bareng yuk. Sama-sama saling mengingatkan ketika salah dan dosa. Sama-sama menyemangati dalam kebaikan. :D

salam hangat teman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan..