Yogyakarta,
Sabtu 15 Desember 2012.
Salam hangat sobat! :D
Hari ini kembali
saya mengikuti salah satu seminar. Judulnya adalah Gema Muharram 1434 H “Tahun
baru, Semangat Baru Menggapai Prestasi”. Sebenarnya agak telat sih hadirnya
seminar ini, tapi gapapa karena saya mengagumi pembicaranya Muhammad Assad! :D hahaha.
Beginilah
kira-kira suasana dalam ruangan sederhana GKU
Acara seminar
dibuka pertama kali dengan gambar-gambar mas assad ketika di Qatar. Mulai dari
foto dia wisuda sampai foto ratu Qatar yang uammaaattt cantik! :D. SubhanaAllah..
efek kamera Hp ga maksimal jd burem de potonya.
Materi seminar
“Apakah arti kesuksesan tersebut menurut
konteks islam?”. Itulah kalimat pembuka dalam slide itu.
Para hadirin
yang ada hanya terdiam, sambil sesekali mencoba menjawab dengan berbisik. Saya yang
siap menimba ilmu, pasang kuping fokus mendengarkan, pasang jari siap mengetik,
pasang mata fokus bolak balik liat layar, mas assad dan Hp! :D
Nah! Sukses menurut
islam itu ternyata ada 4, yaitu
1. Menolong sesama
2. Berbagi ilmu
pengetahuan
3. Membina keluarga
bahagia
4. Menunaikan kewajiban
agama
Lantas apakah
harta, jabatan dan pangkat tidak penting? Tidak. Maksutnya tidak begitu. Tentu
saja ketiga hal tersebut juga penting, tapi tidak lebih penting dari keempat
hal yang telah disebutkan diatas.
Artinya harta,
jabatan dan pangkat dapat mempermudah akses kita dalam membantu sesama, berbagi
ilmu dan membina keluarga bahagia serta menunaikan kewajiban agama seperti
berhaji! :D
“Dan diantara mereka ada yang berdoa, ‘Ya Tuhan
kami, berikanlah kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka”.
Qs. Al-Baqarah (2) : 201
Banyak-banyaklah
meminta pada-Nya agar harta yang kita punya, pangkat yang kita raih dan jabatan
yang kita pegang mampu menjadi kebaikan bagi kehidupan dunia maupun akhirat
kita.
3 era kehidupan
manusia (3M) :
1. Era Millenium
Di
era inilah kita sekarang. Era millenium. Era dunia. Dunia fana. Dimana yang
kita idam-idamkan adalah rumah mewah, mobil super mahal, jabatan tinggi, status
sosial terhormat dan lain-lain. Salahkah ketika kita menginginkan itu semua?
Ternyata tidak. Sebab Nabi Muhammad SAW dan para sahabatpun adalah orang yang
kaya raya pada zamanya. Bahkan istri pertama Nabi SAW adalah orang terkaya di
Mekah! Yang konon harta kekayaanya mencapai 2/3 dari seluruh kekayaan Mekah.
SubhanaAllah :D
Jadilah
orang yang kaya raya, tapi hidup sederhana.
Kalo
ingin sukses ga bisa ikut-ikutan. Ibarat layang-layang. Untuk menerbangkan
layang-layang kita harus melawan angin. Semakin kencang arus angin yang
dilawan, semakin tinggi layang-layang tersebut akan terbang. Dan begitu jugalah
dengan kesuksesan.
Namun
sayang, sekarang islam malah identik dengan kemiskinan. Dengan dalih “lebih baik
hidup sederhana tapi bahagia, daripada kaya raya tapi sengsara”. Sungguh
perumpamaan yang tidak adil.
2. Era Maut
Inilah
era kedua, yaitu era kubur. Mengerikan.
3. Era Masyar
Dan
yang terakhir, era masyar. Dimana kita harus melewati jembatan dari rambut yang
dibelah 7. Bisa bayangin ga tipisnya seberapa? Setinggi-tingginya imajinasi
saya, Alhamdulillah, belum bisa mbayanginya.
“Katakanlah, ‘Allah yang menghidupkan dan kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak diragukan lagi; tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. Qs. Al-Jatsiyah (45) : 26
“Katakanlah, ‘Allah yang menghidupkan dan kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak diragukan lagi; tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. Qs. Al-Jatsiyah (45) : 26
5 Tipe Manusia
1. Diri
Tipe
ini hanya memberi manfaat pada diri sendiri. Masih minta apa-apa sama orang
tua. Atau contoh lainya -maaf- gelandangan. Yang hanya mampu memikirkan dirinya
sendiri. Yang dipikirkan hanya akan makan apa saya pagi ini. Tidak memikirkan
untuk esok hari, boro-boro untuk orang lain
2. Keluarga
Memberi
manfaat pada diri sendiri dan keluarga
3. Masyarakat
Nah,
manusia inilah yang dianjurkan oleh Nabi besar kita. Muhammad SAW. Menjadi
sebaik-baiknya manusia, yaitu manusia yang memberikan manfaat bagi orang lain.
:’)
4. Bangsa
5. Negara
Seperti
presiden. Tokoh reformasi
jadi, Salah 1
indikator kesuksesan adalah
ga minta-minta sama orang tua. Giving back to your parrents!
Ada 2 nilai yang
harus ada dalam hidup, yaitu
1. Nilai Manfaat
Apakah ilmu yang kita miliki bermanfaat? jadilah seperti uang, ketika ia diremuk2an, maka nilainya akan tetap dan tetap bisa digunakan sebagai media tukar.
ketika kita mengupgrade ilmu pengetahuan kita, maka dunia akan mengapresiasinya. percayalah. Bahkan Allah berjanji akn menaikan derajat kita disisiNya
2. Nilai Sebagai Kebaikan
1. Nilai Manfaat
Apakah ilmu yang kita miliki bermanfaat? jadilah seperti uang, ketika ia diremuk2an, maka nilainya akan tetap dan tetap bisa digunakan sebagai media tukar.
ketika kita mengupgrade ilmu pengetahuan kita, maka dunia akan mengapresiasinya. percayalah. Bahkan Allah berjanji akn menaikan derajat kita disisiNya
2. Nilai Sebagai Kebaikan
STOP HIV --> Menyerang otak.
H = Hedonis --> Indonesia bangga pake BB, tapi orang jepang bangga buat BB
IV = Vest Interest --> Mementingkan diri sendiri
Nilai 3P's
1. Positive --> orang yang selalu berfikiran positif
2. Persistance --> Istiqomah
3. Pray --> Berdoa
"Dan Tuhan kamu berfirman: Berdoalah kamu kepadaKu niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina" Qs. Al-Mu'min : 60
:)
H = Hedonis --> Indonesia bangga pake BB, tapi orang jepang bangga buat BB
IV = Vest Interest --> Mementingkan diri sendiri
Nilai 3P's
1. Positive --> orang yang selalu berfikiran positif
2. Persistance --> Istiqomah
3. Pray --> Berdoa
"Dan Tuhan kamu berfirman: Berdoalah kamu kepadaKu niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina" Qs. Al-Mu'min : 60
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan..